Gempa Pasifik Tak Berhubungan dengan Sumbar


HONG KONG - Tidak sampai 24 jam, dunia diguncang dua gempa kuat. Pada Rabu dini hari negara di Pasifik Selatan, Samoa, diguncang gempa 8,3 Skala Richter. Disusul 16 jam kemudian dengan gempa 7,6 SR di Sumatera Barat.

Seorang seismolog dari Pusat Ilmu Pengetahuan GNS Selandia Baru Bill Fry mengatakan, kedua gempa dahsyat itu tidak berkaitan, meski gempa terjadi di alur ring of fire.

"Gempa bisa berhubungan di lokasi berdekatan karena ada transfer tekanan ke wilayah lain, namun kedua tempat (Samoa dan Sumatera) terlalu jauh," ungkap Bill seperti dikutip AFP, Kamis (1/10/2009).

Frekuensi gempa, menurutnya, perlu dipelajari lebih mendalam untuk mengatahui alurnya. Ia menandaskan untuk saat ini tidak mungkin untuk memberi kesimpulan terkait pemetaan gempa yang terjadi di beberapa lokasi dalam waktu singkat.

"Untuk mengetahui frekuensi gempa besar butuh berhari-hari, pekan, bahkan tahunan. Ini angak sulit," terangnya.

Ring of fire merupakan daerah yang dilalui gunung berapi, baik di darat maupun laut, sehingga berpotensi menimbulkan gempa. Ring of fire membentang dari Indonesia hingga pantai Chili dengan panjang sekira 40.000 kilometer. Terjadi aktivitas gempa dan letusan gunung hampir setiap hari di daerah ring of fire, namun getarannya tidak sampai dirasakan.

Seismolog dari Pusat Penelitian Gempa di Institut Teknologi Melbourn Australia Gary Gibson juga berpandangan bahwa kedua gempa tidak memiliki hubungan.

"Tidak ada mekanisme untuk mengaitkan kedua gempa tersebut," tuturnya.

Menurutnya apa yang terjadi adalah gejala alam normal. "Hanya pengaruh psikologis saja yang mengaitkan gempa itu karena keduanya berskala besar," paparnya.

Gempa yang terjadi di negara kepulauan Samoa menewaskan sedikitnya 120 orang. Gempa terjadi pada Rabu dini hari, sementara gempa di Sumatera yang sejauh ini menewaskan 250 orang terjadi di hari yang sama pukul 17.14 WIB.


0 komentar: