AYU TING TING SI CANTIK PEMBUAT HEBOH



Ayu Rosmalina. Tak banyak yang kenal nama itu. Jika Anda mencari di Google, cuma 14 ribu data tersedia. Tapi masuklah dengan nama Ayu Ting Ting, sejuta lebih data ada di sana. Dua nama satu gadis. Yang pertama pemberian orang tua. Yang kedua lahir di panggung.

Ayu Ting Ting melambung, ketika ruang publik negeri ini penuh dengan berita yang bikin ngilu. Di tengah kasus korupsi para politisi, perang kata-kata KPK dengan pimpinan DPR, dan pasar saham yang buram, Ayu muncul menghibur.

Gadis cantik 19 tahun ini juga datang ketika musik dangdut—yang pengemarnya jutaan orang itu – nyaris terbenam oleh air bah aliran musik baru. Lokal maupun dari negeri seberang, seperti Korean Pop, yang sohor dengan nama singkatannya K-pop dan dicuplik habis gaya dan tingkah polahnya oleh sejumlah band di tanah air.

Ayu tampil dengan dangdut asli. Tanpa irama disko, juga tanpa goyang erotis yang bisa memancing ubun-ubun kaum adam melonjak-lonjak.

Tapi ia juga sadar bahwa pasar musik banyak berubah. Kesadaran itu adalah kekuatan Ayu Ting Ting. Ia memadukan musik dangdut asli yang pengemarnya dari generasi tua, dengan penampilan K-pop yang kini sedang mewabah itu.

Inilah Hasil wawancara dengan wartawan VIVANEWS.COM

Suara medok dangdut, wajah Korea habis. Jadilah Ayu digandrungi dua generasi sekaligus. Lagu “Alamat Palsu” yang diunggah ke laman Youtube ditonton ratusan ribu orang. Syair sederhana, musik nostalgia. Ia membawa pulang pencinta musik dangdut ke era Herlina Effendy, ketika seruling dan gambus masih mendominasi.

Kenangan, juga wajah manis itulah yang memikat orang menonton Ayu Ting Ting. Sejumlah lagu lain yang diunggah ke laman Youtube itu juga ditonton ratusan ribu orang.

Lama menekuni dunia musik, menjadi penyanyi dan pembawa kuis, nama Ayu Ting Ting memang baru melejit sesudah mengungah lagu-lagu ke laman video itu. Geger di dunia maya itu sungguh melempangkan karirnya. Ayu laris manis.

Tapi Ayu dianggap banyak orang berbeda dengan sejumlah “bintang” bikinan Youtube, yang muncul sebelumnya. Sebab lagu-lagu yang diunggah itu telah melewati proses panjang. Suaranya juga oke, wajah juga oke. Meminjak istilah Syahrini, Ayu Ting Ting itu “sesuatu banget.”

Itu sebabnya banyak yang meramal karir Ayu bakal panjang. Bukan bintang sesaat Ia bahkan dikabarkan masuk dalam daftar artis pendatang baru dengan bayaran tinggi. Sekali pentas, dara 19 tahun ini bisa membawa pulang uang sebesar Rp 30 juta. Dan itu hanya 30 menit sekali pentas.

Banyak pendahulu di dunia hiburan memuji penampilan Ayu. Dengarlah pujian penyanyi seksi Julia Perez dan Dewi Perssik. “Gaya penampilan Ayu, baguslah, dia belajar dari kesalahan para seniornya. Seseorang menjadi mahal itu karena dia jadi dirinya sendiri,” kata Julia Perez.

Di tengah kesibukan yang mengepungnya, Ayu menerima VIVAnews untuk sebuah wawancara, Senin 3 Oktober 2011. Wawancara berlangsung di kawasan Jatiwaringin, Jakarta Timur. "Saya sedih kalau dibilang instan. Karena untuk semua ini, saya kerja keras, lewat perjalanan yang panjang," katanya. Berikut petikannya.

Bisa diceritakan mengapa kamu suka dengan musik dangdut?

Dari kecil saya sudah dicekokin dengan musik dangdut itu. Disetelin lagu dangdut. Jadi secara spontan semenjak kecil saya sering nyanyi dangdut.

Sejak kelas 3 SMP saya sudah mulai intens dengan musik dangdut. Saya sudah aktif ikut lomba nyanyi. Lagu yang sering saya nyanyikan adalah 'Kumbang-kumbang' dan 'Terlena'.

Saat itu saya sering nyanyi di acara-acara hajatan kawinan di kampung-kampung. Belakangan saya dikenalkan dengan produser Akurama Record. Yang mengenalkan adalah ayah Dadan. Dia yang menciptakan lagu 'Alamat Palsu'. Saya dites ambil nada dengan gitar, dikasih contoh lagu, nggak sampai sebulan, langsung rekaman. Proses album hanya 6 bulan.

Kenapa gunakan nama Ting Ting?


Karena lagu pertama saya itu judulnya 'Ting Ting.' Liriknya begini, “Karena aku masih ting ting, karena aku masih ting ting”. Dari situ akhirnya produser saya bilang, saya pakai nama Ayu Ting Ting saja.

Alhamdulillah, ayah dan ibu saya tidak keberatan dengan nama itu. Selama membawa rezeki dan tidak merugikan, orangtua tidak masalah. Jadi pas manggung, saya sudah pakai nama itu. Biar lebih mudah diingat saja. Setelah memakai nama ini, rejeki saya mengalir banyak.

Kabarnya, tarif Ayu di atas panggung Rp 30 juta?


Alhamdulillah, kalau ada yang bilang seperti itu, saya syukuri. Sekarang saya terima saja kalau ada tawaran manggung di mana saja. Saya ambil saja tanpa pikir panjang. Tapi karena saya keteteran juga kalau manggung sendiri atau dengan ibu, makanya, sekarang sudah ada manajer. Jadwal manggung pasti rapi dan bayaran bisa lancar.

Cita-cita kamu yang belum kesampaian apa?

Cita-cita saya harus beli mobil. Berangkatin ayah ibu naik haji, beli rumah untuk mereka, dan ajak mereka keliling dunia, Singapura, Australia, waaaah mau semuanya.

Kalau cita-cita profesi sih ada. Dari kecil ingin jadi pramugari. Tapi sudah nggak mungkin lagi, karena postur tubuhku mungil. Nggak mungkin lagi jadi pramugari. Aku sadar diri. Kalau sudah nggak di hiburan, dan aku selesai kuliah, aku mau jadi PNS, seperti ayahku.

Sebelum tenar seperti sekarang, Ayu sering nggak masuk televisi?


Ayu dulu pernah mengisi acara kuis di ANTV. Dulu saat bulan puasa. Ayu ngisi acara kuis pukul 00.00 WIB. Ayu selesai acara itu pukul dua dini hari. Terus Ayu pulang sampai Depok pukul tiga pagi. Kemudian tidur dan pukul enam pagi berangkat kuliah lagi. Semua itu Ayu jalani saja, padahal Ayu juga capek, tapi dinikimati, karena kan dapat uang.

Ayu termasuk artis yang terinspirasi dari penampilan gadis-gadis Korea. Benarkah?

Iya. Rambut saya dari salon Korea. Saya ikuti fashion dan model rambutnya, juga make up nya. Saya suka K-pop dan drama Korea sejak masih sekolah, masih SMA.

Ayu bahkan koleksi DVD Korea, lagu-lagu K-pop, tapi Ayu nggak mau ikut-ikutan operasi plastik ya. Hidung saya asli, pesek, nggak diapa-apain. Saya nggak mau menjalani operasi plastik, mau apa adanya saja.

Selama ini pedangdut-kan identik dengan goyangan. Bahkan goyangannya saja punya nama. Kalau kamu bagaimana?

Tidak. Saya tidak suka pamer goyangan. Goyang inilah, goyang itulah. Saya juga kurang suka sama goyangan yang terlalu ekstrim. Justru itu yang membuat dangdut rusak.

Jadi Ayu ya, Ayu saja. Kita kan punya adat sendiri adat ketimuran. Harus sopan. Tapi itu menurut saya. Saya percaya bahwa tanpa goyang yang aneh-aneh, ada juga penontonnya. Banyak juga yang senang.

Pernah punya pengalaman buruk saat manggung?


Pernah. Saat itu saya sedang manggung di luar kota. Tapi saya tidak mau sebut nama kotanya. Semula saya manggung dengan nyaman. Tapi tiba-tiba di tengah acara saya dilempar dengan segumpal tanah. Baju lengan kiri kena. Bahwa ada suka dan ada juga yang tidak suka itu, wajar dalam dunia musik. Itu kan soal selera.

Tapi baju saya jadi kotor sekali. Awalnya saya marah sekali. Tapi kemudian saya menganggap bahwa mungkin saja mereka sekedar jahil saja. Terus belakangan, ada yang bilan bahwa saya sohor karena instan.

Astagfirullah saya mengelus dada mendengar omongan itu karena mereka tidak tahu perjalanan saya dari kecil. Tapi saya kemudian sadar bahwa harus dibiasakan saja kalau ada yang memang tidak suka. Mau bagaimana lagi.

Siapa penyanyi dangdut yang kamu kagumi?


Saya pengagum Dewi Perssik. Cara dia bergoyang di atas panggung itu butuh keahlian khusus. Tidak mudah membuat banyak penonton terpana. Tapi, Ayu tidak berani untuk bergoyang seperti Dewi Perssik itu. Saya tidak punya percaya diri yang cukup untuk meniru Mbak Dewi. Ayu hanya kagum saja. Lagu dia yang saya suka adalah 'Hikayat Cinta'. Ayu juga suka bawakan.

Apa kamu siap kalau nanti menjadi bahan gosip?


Siap. Itu kan memang resiko. Ketika saya memilih bekerja di dunia hiburan, ya harus tahu baik dan buruknya dari awal. Asal saya tidak aneh-aneh saja. Lebih hati-hati. Apa saja bisa terjadi. Tergantung niatnya dulu, kita mau ngapain. Ayu selalu ditekanin oleh orangtua agar tidak boleh sombong,

Apa benar kamu dulu orangnya tomboy?


Hehehe… iya benar, tahu dari mana? Semenjak SMA, saya bukan tipe cewek yang suka ke salon. Bisa dua bulan sekali ke salon. Paling hanya dandan apa adanya. Biasanya ibu yang ribet ngurusin saya harus ke salon, untuk perawatan rambut atau perawatan badan Ayu.

Kalau tampil dalam aksi show, aksesoris juga nggak banyak. Cuma kalung gelang, anting, cincin tapi enggak terlalu banyak. Sepatu juga Ayu beli sendiri. Dan beli yang murah biasanya.

Sudah punya pacar belum?


Ayu masih ting-ting, alias jomblo. Saya masih muda. Kalau saya berpikiran cari pacar nanti malah saya yang ribet. Saya masih jomblo saja sampai saat ini. Kalau nanti saya pacaran saya takut tidak bisa atur waktu. Nanti malah maunya pacaran terus. Saya kalau sudah punya pacar maunya berdua terus, maunya jalan terus. Nah nanti kerjaan saya gimana? Jadi sebaiknya saya tahan dulu.

SSiapa yang paling berperan dibalik kesuksesan Ayu?

Kak Olga (Olga Syahputra). Dia yang suport saya habis-habisan. Dia yang bisa masukin saya ke Dahsyat. Bisa on air, dan Ayu bisa masuk ke acara-acara show. Olga bantu promosikan saya. Olga kenalkan saya dengan banyak orang yang punya acara. Belum tentu saya bisa masuk Dahsyat tanpa Kak Olga. Saya sangat dibantu. Saya senang dan berterima kasih.

Kuliah kamu sekarang bagaimana?

Saya mahasiswi semester 3, Manajeman Ekonomi Universitas Gunadarma. Awalnya saya tidak berniat ambil cuti. Tapi saya bingung karena saya lihat jadwal padat banget. Kalau tidak masuk kuliah, percuma juga. Jadi saya cuti dulu. Saya fokus dengan karir saya. Tapi saya tetap mengutamakan pendidikan. Karena saya yakin pendidikan sampai mati akan dibawa. Tapi sekarang, saya konsen untuk karir saya dulu.

Kabarnya mau terjun juga ke dunia akting?

Saya dibantu tim manajemn saya. Saya akan jadi host, main komedi, main film juga. Tidak hanya jadi penyanyi saja, tapi jadi pemain sinetron. Saya niatkan apalagi nama saya sudah banyak dikenal.

Tapi saya tetap butuh doa orangtua. Saya nggak mau dikenal hanya sebentar. Saya mau perlihatkan bakat Ayu yang bukan cuma menyanyi.
Tapi saya harus menjalani semuanya dengan ikhlas. Menyanyi dari panggung ke panggung, Alhamdulillah sudah on air, off air lancar, perjalanan saya sudah panjang dan masih jauh. Jadi bukan secara instan. VIVANEWS

Sejarah 103 Tahun Kejayaan Manchester United


Manchester United memiliki sejarah panjang di pentas sepakbola Inggris. Setan Merah menegaskan kejayaannya selama 103 tahun sampai meraih trofi ke-19 Liga Inggris yang bernama Premier League musim ini.

MU kali pertama menjadi jawara Inggris pada 1908. Banyak catatan hebat, rekor dan drama menyertai sukses tim asal Kota Manchester itu. Glory.. Glory.. Glory Manchester United!

Berikut tahun demi tahun catatan juara The Red Devils seperti dihimpun Telegraph:


1908
Manajer: Ernest Mangnall
Pemain bintang: Sandy Turnbull
Turnbull punya tipe bak Wayne Rooney kini. Pemain asal Skotlandia bernomor 10 ini hijrah ke Manchester City setelah terlibat dalam skandal pembayaran ilegal. Ia terbunuh saat berusia 33 di Perang Dunia I.
Selisih poin: 9 dengan runner up Aston Villa
Rata-rata penonton: 22.901

1911
Manajer: Ernest Mangnall
Pemain bintang: Enoch West
Striker yang mencetak 19 gol dari 35 laga setelah direkrut dari Nottingham Forest. Ia dan Turnbull dinyatakan bersalah dalam kasus pengaturan skor pada 1915.
Selisih poin: 1 (Aston Villa)
Rata-rata penonton: 29.055

1952
Manajer: Matt Busby
Pemain bintang: Jack Rowley
Veteran Perang Dunia ini mencetak 30 gol meski baru saja menjalani perang. Ia menjadi tukang pos setelah pensiun di Oldham.
Selisih poin: four (Tottenham)
Rata-rata penonton: 41.354

1956
Manajer: Matt Busby
Pemain bintang: Tommy Taylor
Target man yang sangat tajam sehingga membuat Inter Milan menawari rekor dunia transfer saat itu £65.000 pada 1957. Taylor meninggal di usia 26 dalam kecelakaan pesawat di Munich.
Selisih poin: 11 (Blackpool)
Rata-rata penonton: 38.893

1957
Manajer: Matt Busby
Pemain bintang: Billy Whelan
Pemain Irlandia yang mencetak 52 gol dalam 92 laga bersama MU. Whelan meninggal pada usia 22 dalam kecelakaan pesawat di Munich. Ia dikenal dengan kemampuan dribbler yang hebat.
Selisih poin: 8 (Tottenham)
Rata-rata penonton: 48.679

1965
Manajer: Matt Busby
Pemain bintang: Denis Law
Dikenal sebagai 'The King’ alias Sang Raja selama 13 tahun karirnya di Old Trafford. Noda Law hanya karena gol terakhir karirnya untuk Manchester City membuat MU terdegradasi.
Selisih poin: 0, selisih gol (Leeds)
Rata-rata penonton: 44.886

1967
Manajer: Matt Busby
Pemain bintang: George Best
Pemain kharismatis yang bertalenta hebat. Best dikenal sebagai pemain terbaik Inggris hingga kini. Best mengiinspirasi MU meraih Piala Champions untuk kali pertama di musim berikutnya.
Selisih poin: 4 (Nottingham Forest)
Rata-rata penonton: 54.726

1993
Manajer: Alex Ferguson
Pemain bintang: Mark Hughes
Sparky, panggilan akrab Hughes digambarkan Ferguson sebagai, “pemain spesialis laga-laga besar.” Hughes juga menjalin kerjasama apik dengan Eric Cantona.
Selisih poin: 10 (Aston Villa)
Rata-rata penonton: 33.898

1994
Manajer: Alex Ferguson
Pemain bintang: Eric Cantona
Perekrutan Cantona dari Leeds United menjadi katalis bagi MU meraih trofi pertama Premier League. Di musim berikutnya, Cantona membawa Setan Merah menjadi double winner bersama Piala FA.
Selisih poin: 8 (Blackburn)
Rata-rata penonton: 43.515

1996
Manajer: Alex Ferguson
Pemain bintang: Eric Cantona
Tim MU semakin muda dalam peremajaan Ferguson, tapi Cantona masih menjadi pusat permainan dan terpilih sebagai Pemain Terbaik Premier League Musim ini.
Selisih poin: 4 (Newcastle)
Rata-rata penonton: 40.851

1997
Manajer: Alex Ferguson
Pemain bintang: David Beckham
Bakat besar Beckham dihiasi kemampuan mencetak gol 'ajaib' dari lapangan tengah dalam laga pembuka musim. Becks kemudian menjadi pesepakbola paling terkenal di selruh dunia, bahkan hingga kini.
Selisih poin: 7 (Newcastle)
Rata-rata penonton: 54.345

1999
Manajer: Alex Ferguson
Pemain bintang: Dwight Yorke
Striker kelahiran Tobago ini menjadi predator dari empat striker yang selalu dirotasi MU saat menjadi treble winner.
Selisih poin: 1 (Arsenal)
Rata-rata penonton: 54.056

2000
Manajer: Alex Ferguson
Pemain bintang: Roy Keane
Pusat kekuatan MU meraih trofi di eranya. Keane juga menegaskan sebagai pejuang di lapamngan tengah berteknik kelas dunia.
Selisih poin: 18 (Arsenal)
Rata-rata penonton: 57.570

2001
Manajer: Alex Ferguson
Pemain bintang: Teddy Sheringham
Menjalani karir terbaik di usia 35, menggantikan peran Yorke dan memenangi penghargaan Pemain Terbaik.
Selisih poin: 10 (Arsenal)
Rata-rata penonton: 67.070

2003
Manajer: Sir Alex Ferguson
Pemain bintang: Ruud van Nistelrooy
Dibeli £18.5 juta pada 2001, Ruud mencetak 23 gol di musim debutnya bersama MU. Ia juga mengemas 25 gol saat kembali meraih trofi Premier League musim berikutnya.
Selisih poin: 5 (Arsenal)
Rata-rata penonton: 66.220

2007
Manajer: Sir Alex Ferguson
Pemain bintang: Cristiano Ronaldo
Bergabung dengan MU saat berusia 18, Ronaldo butuh 3 tahun untuk menjadi bintang. Pada musim 2006-07, CR7 bergabung dengan Andy Gray yang mampu meraih penghargaan ganda Pemain Terbaik PFA dan Pemain Muda Terbaik di musim yang sama.
Selisih poin: 6 (Chelsea)
Rata-rata penonton: 74.937

2008
Manajer: Sir Alex Ferguson
Pemain bintang: Cristiano Ronaldo
Mengemas 31 gol dalam 34 laga Premier League, Ronaldo mencatat rekor sebagai pemain satu-satunya sayap yang mampu melakukannya.
Selisih poin: 2 (Chelsea)
Rata-rata penonton: 75.428

2009
Manajer: Sir Alex Ferguson
Pemain bintang: Ryan Giggs
Nemanja Vidic dipilih sebagai pemain terbaik MU, tapi pesona Giggs tak terbantahkan seperti ketika ia meraih penghargaan BBC Sports Personality of the Year.
Selisih poin: 4 (Liverpool)
Rata-rata penonton: 73.248

2011
Manajer: Sir Alex Ferguson
Pemain bintang: Nemanja Vidic
Duet Vidic dengan Rio Ferdinand menjadi duet bek terbaik di era Ferguson bertahta di Old Trafford.
Selisih poin: sementara 7 sisa 1 laga (Chelsea)
Rata-rata penonton: 75.093 sisa satu laga

Laka karambol, satu luka-luka

Laka karambol, satu luka-luka
Wonogiri (Espos) Kecelakaan yang melibatkan dua motor dan satu kendaraan roda empat terjadi di ruas jalan Wonogiri-Ngadirojo tepatnya di dekat Kantor Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Bulusulur, Wonogiri, Senin (9/5).
Seorang pengendara motor, FX Dian Kristanto, 16, pelajar salah satu SLTA di Wonogiri menderita luka di kaki kanan.

Informasi yang dihimpun Espos, korban warga Gayam, Desa/Kecamatan Jatiroto, Wonogiri itu dirawat di RS Medika Mulya, Bulusulur, Wonogiri. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Dua motor yang terlibat kejadian itu adalah motor Yamaha Jupiter AD 2828 RR yang dikendarai Febriana Dwi Cahyani, 21, warga Pule, Kecamatan Jatisrono dan motor yang dikendarai korban serta mobil Toyota Avanza dengan Nopol AE 1425 SE yang dikemudikan Taufik Ismail, 25, warga Miri, Kecamatan Kismantoro, Wonogiri.

Kasatlantas Polres Wonogiri, AKP M Ridwan melalui Kanitlaka Iptu Jumari mewakili Kapolres Wonogiri, AKBP Ni Ketut Swastika, menyatakan motor Jupiter dengan Nopol AD 3585 JG yang korban tumpangi meluncur dari arah timur dengan kecepatan tinggi. “Sesampai di tempat kejadian, di depan pengendara berhenti minibus yang tidak dikenal. Korban menghindar ke kanan. Dari arah berlawanan muncul mobil Avanza, karena jarak terlalu dekat benturan tak terhindarkan,” ujarnya.

Korban Dian terpental ke kiri, bersamaan dengan kejadian itu melaju motor yang dikendarai Febriana dan menabrak motor Dian. - Oleh : tus



Berita Terakhir

TATA CARA MELIHAT TUHAN

Ini adalah tulisan Kisanak SABDA LANGIT.
Saya hanya sekedar share untuk saudara-saudaraku tercinta.
Silakan kunjungi juga situs aslinya.

http://sabdalangit.wordpress.com/2009/07/05/tata-cara-melihat-tuhan/

Tuhan benar-benar maha luas tiada batas ! Maka tidak lah berlebihan jika dianalogikan bahwa kebenaran sejati layaknya cermin yang pecah berantakan, dan agama, ajaran, budaya, ilmu pengetahuan, tradisi, masing-masing hanyalah memungut satu di antara serpihan cermin tsb.

EMPAT dimensi (dimensi ruang ditambah waktu), hanya ada di dalam dimensi wadag/fisik bumi. Sementara tata “ruang” gaib sungguh menyimpan misteri yang maha luas dan dahsyat. Dalam “tata ruang” gaib sudah yang tidak ber-ruang lagi, dan di dalamnya tidak berlaku waktu, tidak berlaku jarak. Itulah hakekat dari dimensi cahaya. Bahkan kecepatan melebihi kecepatan cahaya.

…untuk mencapai pergerakan maksimum di dimensi ruang maka pergerakan di dimensi waktu harus nol. Pada kondisi inilah kecepatan benda menempuh dimensi ruang bisa maksimal. Dan sesuai dengan teori relativitas khusus, bahwa kecepatan maksimal adalah kecepatan cahaya, segera kita sadari bahwa cahaya sama sekali tidak bergerak pada dimensi waktu. Dengan kata lain, foton tidak berumur. Foton yang dihasilkan semenjak alam semesta terbentuk sampai sekarang umurnya sama!

Ini terkait dengan salah satu formula teori relativitas khusus yang sangat terkenal: E=mc2, di mana E adalah energi, m adalah massa, dan c adalah konstanta kecepatan cahaya. Formula tersebut menjelaskan relasi langsung antara energi-massa (konservasi energi-massa). Sebuah objek dengan massa m bisa menghasilkan energi E sebesar mc2; dan karena c sebuah konstanta yang besar, massa yang kecil tetap akan menghasilkan energi yang besar.


Bayangkan, Hiroshima tahun 1945 hancur akibat energi yang dihasilkan 1ýari 2 pounds Uranium. Di sisi lain, formula ini memainkan peranan penting dalam pergerakan objek dalam 4-dimensi. Benda yang bergerak memiliki energi kinetik, semakin tinggi kecepatannya semakin besar energinya.



Saat kita paksa partikel muon mencapai kecepatan 99,9 kecepatan cahaya, muon memiliki energi yang besar. Karena konservasi energi-massa, energi tadi meningkatkan massa muon 22 kali lebih massif daripada massa-diamnya (0.11 MeV). Tentu saja semakin masif (pejal) benda, semakin susah untuk bergerak cepat. Ketika kecepatannya dinaikkan menjadi 99,999 kecepatan cahaya, massanya bertambah 70.000 kali! Muon semakin masif dan semakin cenderung untuk tidak bergerak. Sehingga dibutuhkan energi yang tak berhingga untuk melewati kecepatan cahaya; jumlah energi yang tidak mungkin bagi sesuatupun yang ada di alam semesta ini: KECUALI JUMLAH ENERGI TUHAN. (Wongalus.wordpress.com)

Sukma/roh adalah “abadan cahya” (cahya sejati) sehingga bagi roh/sukma ke manapun pergi tidak membutuhkan waktu lagi. Orang bilang kecepatan sukma melesat dari satu tempat ke tempat lain (dalam meraga sukma) hanya memerlukan hitungan detik, sekedar untuk menggambarkan betapa di “wilayah” gaib merupakan wahana cahaya yg tidak menggunakan hitungan dimensi ruang dan waktu lagi. Namun demikian, cahya sejati belumlah hakekat TUHAN, ia masih makhluk (ciptaan/retasan Tuhan). Sehingga tak bisa dibayangkan lagi bagaimana “kecepatan” Tuhan, mungkin beribu atau bermilyar kali lipat dari kecepatan cahaya. Dan hanya sampai di situlah yg bisa dibayangkan oleh manusia. Di atas cahya sejati (nurulah) adalah atma atau energi hidup/chayyu/kayun/kayu. SUATU “ENERGI hidup” YANG KECEPATANNYA JAUH MELEBIHI CAHAYA. Bisa anda bayangkan ? Namun Atma sejati belumlah “inti” TUHAN, karena atma masih di dalam rengkuhan HYANG MAHAMULIA.

Hal ini setidaknya dapat terbuktikan melalui suatu pengalaman gaib yg sensasional, yg membeberkan “rahasia besar” bahwa leluhur di alam barzah, sekalipun mencapai derajat kamulyan yg paling tinggi (kamulyan sejati/abadan cahya sejati), belumlah bisa melihat/bertemu “wujud” Tuhan. TUHAN tidak SESEDERHANA itu. Karena tuhan lebih-LEBIH DARI MAHA MULIA, LEBIH DARI MAHA AGUNG, tidak sekedar sebagaimana manusia bayangkan melalui kitab-kitab suci yang ada.

Semakin manusia mengetahui kebesaran tuhan, manusia semakin merasa tidak bisa membayangkan tuhan itu seperti apa sesungguhnya. Namun yang di luar bayangan imajinasi kita itu, sungguh ada melekat di dalam diri kita, dalam diri manusia apapun agama, bahasa dan suku bangsanya.

Semakin manusia tahu Tuhan, semakin merasa kecil dan menunduk diri. Jauh dari watak mentang-mentang, jauh dari sikap merasa paling benar, apapun yang menjadi sumber referensinya.

MATA MELIHAT MATA = MANUSIA “melihat” TUHAN.

Untuk sekedar pembuktian ilustratif saja, bagaimana kemampuan manusia dalam melihat/mengetahui/bertemu tuhan adalah ilustrasi saya sebagai berikut: Bola Mata wadag kita bisa melihat suatu obyek yang berada di luar mata kita. Namun demikian, apakah bola mata kita bisa melihat apa yg ada di dalam bola mata kita sendiri ?

Maka hanya dengan “rahsa”lah kita bisa “merasa” apa yg ada di dalam bola mata kita. Tuhan hanya bisa kita rasakan, dan itulah kemampuan manusia maupun roh dalam “melihat” tuhan.

APAKAH TUHAN ITU ?

Dalam pendekatan rasio dikenal suatu hukum alam, lebih populer lagi sebagai hukum sebab akibat. Maka Tuhan merupakan konsep utama sebagai CAUSA PRIMA, yakni penyebab utama tanpa ada yang menyebabkan eksistensiNya. Jika pendekatan melalui teori energi, maka Tuhan merupakan EPISENTRUM dari segala episentrum dan energi yang ada di jagad semesta.

Soal Tuhan mana yang paling bener, atau sebutan nama Tuhan yang palsu apa ? Apakah Allah, Alloh, Tuhan, Pi khong, Brahman, God, Puang Alah, Yahweh, Dei dan seterusnya ?

Berbicara dalam konteks rasio, semua itu tentu saja masih berupa kebenaran yang bersifat relatif. Karena nama-nama itu berkaitan dengan sistem budaya yakni, BAHASA sebagai alat komunikasi yang digunakan manusia. Logiknya sebelum manusia mengenal bahasa, maka konsep nama-nama di atas tentunya belum ada, dengan kata lain, causa prima (tuhan) belum punya nama apapun.

Jika pemahaman di atas ada yang menganggap statementnya kapir kopar, yang menjadi pertanyaannya, apakah gara-gara salah menyebut nama untuk Tuhan maka akan mengakibatkan seseorang kecemplung nroko ? Bukankah kita semua ini memeluk salah satu agama hanya faktor kebetulan saja, dan tak lebih karena faktor keturunan (warisan) orang tua kita. Nah, apakah hanya faktor kebetulan, faktor keturunan, dan warisan ortu tsb menentukan orang masuk nroko atau suwargo ?

BENARKAH TUHAN ITU DAPAT DIHITUNG ?

Pertanyaan selanjutnya, apakah TEPAT, dikatakan Tuhan Maha ESA ? Jika jawabannya ya, berarti Tuhan itu sesuatu yang COUNT-ABLE (dapat dihitung). Jika jawabnya ya juga, berarti Tuhan itu sangat terbatas, dengan demikian mengingkari dalil Tuhan Mahaluas tak terbatas. Saya mengharapkan bantuan para pembaca yang budiman untuk memberikan pencerahan atas mind set tersebut.

Hal ini saya kemukakan karena di dalam benak saya Tuhan itu sebagai UNCOUNTABLE. Namun bukanlah benda, berbeda dengan udara, air, api dan sejenisnya merupakan uncountable noun, atau benda tak dapat dihitung. Sehingga kita tidak bisa mengatakan air, udara, api berjumlah satu atau sepuluh, atau seratus. Namun kita juga tidak bisa dikatakan benda-benda tersebut sebagai satu (esa). Bahasa yang mewakili adalah benda jamak dan benda tunggal. Jika Tuhan dikatakan satu, berarti terjebak pada terminologi benda jamak. Saya kok merasa lebih sreg jika mengatakan (dalam bahasa kawi) sebagai Hyang Widhi atau Maha Tunggal atau bahasa lain yg sepadan. Karena Tuhan itu, saya kira tak dapat dihitung. Jika dikatakan Maha Esa (satu) kiranya teramat sulit memahami deret hitungan yang KUANTITATIF dan SIMPLISTIS tersebut. Kenyataannya, memahami Tuhan yang tiada duanya, jauh melebihi sulitnya menghitung udara sebagai benda tak dapat dihitung. Betapa hebat Tuhan itu. MOHON SAUDARA-SAUDARAKU seluruh pembaca yang budiman BERKENAN berbagi rasa di sini.

salam asih asah asuh