Tiga korban tewas kesetrum murni kecelakaan


GEDONG,NGADIROJO
Kapolres Wonogiri AKBP Agus Djaka Santosa mengatakan tiga korban tersetrum listrik di wilayah Gedong, Ngadirojo murni kecelakaan, namun demikian pihaknya tetap memintakan visum kasus tersebut. Visum dilakukan, untuk langkah antisipasi jika ada pihak-pihak yang tidak terima dan untuk memastikan kematian korban.

Selain itu, polisi di Polsek Ngadirojo juga diminta melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang mengetahui kejadian tersebut dan menyita barang bukti.

Penegasan Kapolres disampaikan saat ditemui Espos, Selasa (10/3) di sela-sela memantau latihan sistem pengamanan kota (Sispamkota) Pemilu di depan Pasar Wonogiri.

“Kejadian di Ngadirojo murni kecelakaan, yakni korban berusaha menyingkirkan antene namun ada kabel yang menyangkut di pipa aliran listrik dan tersetrum,” ujarnya.

Namun demikian, tegasnya, pihaknya tetap menindaklanjuti kasus tersebut dengan memintakan visum pada dokter.

“Dari visum itu bisa dilihat, apakah korban meninggal akibat tersengat listrik atau akibat yang lain. Tapi kalau dilihat dari kacamata masyarakat awam, tanda-tanda tersengat listrik cukup kuat. Aliran listrik di rumah korban juga legal.”

Terpisah Kapolsek Ngadirojo AKP Darmanto mengatakan barang bukti telah diamankan di Mapolsek dan pemeriksaan saksi telah dilakukan.

“Ada dua saksi yang telah diperiksa, yakni Saimin alias Goton yang menolong korban dan mendengar teriakan minta tolong serta Ny Tarmi tetangga korban. Pemeriksaan korban oleh tim medis yang dipimpin dr Indri juga sudah dilakukan. Kami menduga, kematian korban akibat tersengat listrik karena di telapak tangan korban ada bekas luka bakar dan mengelupas.”

Sebelumnya, nasib tragis menimpa keluarga Samino, warga Pucungan, Desa Gedong, Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri, Senin sore.

Tiga penghuni rumahnya meninggal saat berusaha membersihkan bambu tiang antene yang roboh. Ketiga korban adalah Samino, 51, isterinya bernama Ny Painem, 47, dan menantunya, Janto, 27, ketiganya warga Pucungan RT 02/I, Desa Gedong, Ngadirojo.

0 komentar: