Puting beliung terjang Wonogiri, puluhan rumah rusak

Wonogiri

Bencana angin puting beliung kembali melanda Wonogiri. Setelah kejadian di Wonogiri Kota, Sabtu (21/3) hujan deras disertai angin yang terjadi sekitar pukul 15.10 WIB merobohkan puluhan rumah dan pepohonan di Desa Ngunggahan, Eromoko, Wonogiri.

Kades Nggunggahan, M Bahrun saat dihubungi Espos menyebutkan puting beliung melanda empat dusun di desanya. Yakni Dusun Demangan, Secang Kidul, Talang dan Nggunggahan.
Sedikitnya 30-an rumah di empat dusun tersebut rusak dan 50-an puluhan pohon tumbang. Kerugian akibat bencana itu, hingga berita ini ditulis masih dilakukan pendataan.

Selain merobohkan pohon yang menimpa rumah, angin tersebut juga membuat genting rumah berhamburan. Bahrun menjelaskan dari 30-an rumah yang terkena bencana, ada dua rumah yang cukup parah, yakni milik Jani, 60 dan Warino, 54, keduanya warga Dusun Secang Kidul, Nggunggahan, Eromoko.

Menurutnya, dari empat dusun itu kerusakan paling banyak menimpa warga Dusun Secang Kidul, dimana 20-an rumah gentingnya beterbangan. Lebih lanjut Bahrun mengatakan rumah milik Jani tertimpa dua pohon, sedangkan rumah milik Warino tertimpa tiga pohon.

Rumah Kades Bahrun juga terkena bencana, yakni atap dan genting lenyap. Namun demikian, dia tidak segera memperbaiki dan seusai angin reda melakukan penelusuran dan pendataan korban.

“Rumah saya sendiri juga terkena, rumah Pak Hartolo depan kami dan Mahfud juga terkena. Untuk sementara kerusakan kecil seperti genting hancur telah diperbaiki oleh warga secara gotong royong.”

Bahrun menegaskan tidak ada korban jiwa dan saat kejadian semua warga berlarian mencari tempat aman.

“Pemilik rumah, baru mengetahui saat warga mendatangi mereka di tegalan. Kebiasaan warga sini (Ngunggahan), siang hari masih di tegalan sehingga saat kejadian kebanyakan kosong.”

Sutiman, warga Ngunggahan menceritakan angin seakan menutup pandangan warga.

Keterangan lain yang dihimpun Espos menyebutkan selain merobohkan dan merusak rumah, puting beliung juga meratakan rumah pertemuan kelompok tani yang dibangun di tengah persawahan.

Ukuran bangunan itu 5 x 5 meter. Kadus Secang Kidul, Ruswadi kepada wartawan mengatakan kerugian yang diderita tiga warganya senilai Rp 50 juta.

Dia menceritakan kejadiannya berlangsung sekitar 10 menit. Namun mengakibatkan kerusakan cukup banyak. Rumah-rumah warga yang mengalami kerusakan kecil menjadi prioritas warga yang bergotong-royong.

0 komentar: