Jembatan ambrol, transportasi terputus



Sukoharjo

Sebuah jembatan penghubung wilayah Kabupaten Sukoharjo-Wonogiri/DI Yogyakarta yang berada di Dusun Gaden Desa Jatingarang, Weru, Sukoharjo Senin (23/3) petang ambrol. Akibatnya, akses transportasi yang melalui wilayah tersebut terputus.

Para penumpang angkutan umum antardaerah terpaksa diturunkan di tengah jalan dan melanjutkan perjalanan melalui jalur alternatif. Jembatan praktis hanya bisa dilalui pejalan kaki, itu pun harus hati-hati.
Berdasarkan keterangan warga setempat kepada Espos, Selasa (24/3), ambrolnya jembatan tersebut terjadi Senin sekitar pukul 17.30 WIB. Saat itu, kondisi jembatan yang dibuat sekitar tahun 1970-an itu memang sudah dalam keadaan retak-retak dan dalam proses pembenahan oleh Bina Marga Provinsi Jawa Tengah. Namun, belum selesai perbaikan total dilakukan, jembatan keburu ambrol.
”Sebelum kejadian, beberapa bagian jembatan memang sudah retak. Oleh Bina Marga Provinsi jembatan ini diperbaiki dengan model tambal sulam. Tapi, proyek perbaikan belum selesai, sayap barat jembatan sudah keburu ambrol,” terang Kepala Dusun Gaden, Sularjo yang ditemui di sekitar lokasi.
Beruntung, tidak ada korban jiwa atas kejadian tersebut. Para pekerja proyek perbaikan jembatan yang masih ada di lokasi saat peristiwa berlangsung, berhasil menyelamatkan diri.
Diduga, kerusakan terjadi lantaran sebagian tanah di bagian ujung jembatan tergerus banjir dan air hujan yang melanda kawasan tersebut beberapa waktu sebelumnya.
Ditambahkan Sularjo, kondisi konstruksi jembatan sebenarnya masih cukup kuat. Terbukti, sejak kali pertama dibangun, jembatan ini merupakan jalur utama mobilitas penduduk, dan biasa dilalui angkutan umum antardaerah serta truk bermuatan 20 ton hingga 25 ton. Pascaambrol, jembatan dengan panjang 10,6 meter tersebut hanya bisa dilalui pejalan kaki. ”Sepeda motor juga bisa lewat tapi harus pelan dan berhati-hati,” timpal Sularjo.
Sementara itu, akibat kejadian ini, warga dari arah Sukoharjo yang ingin bepergian menuju DIY/ Wonogiri dan sebaliknya terpaksa mengambil jalur alternatif dengan selisih jarak tujuh hingga 10 kilometer. ”Ya merepotkan kalau harus ambil jalan memutar, saya tidak tahu kalau jembatan rusak,” ujar salah seorang pengendara motor yang segera memutar kendaraannya setelah melihat kondisi jembatan.
Pantauan Espos di lokasi, kemarin, sejumlah pekerja terlihat mulai melakukan sejumlah perbaikan sisi barat jembatan. Sisa-sisa bagian jembatan yang ambrol disingkirkan dan dibenahi.

- Kondisi jembatan buatan tahun 1970-an retak-retak karena termakan usia.
- Pekerja dari Dinas Bina Marga Provinsi Jateng melakukan perbaikan dengan sistem tambal sulam.
- Senin (23/3) petang, jembatan ambrol. Para pekerja berlarian menyelamatkan diri.

0 komentar: