Potensi Desa Gedong, Ngadirojo Pekerja terbatas, order wayang kulit kambing tak terpenuhi

GEDONG NGADIROJO
Di tangan Mani, 42, salah seorang pengrajin wayang kulit di Desa Gedong, lembaran kulit kambing dapat diolah menjadi kerajinan seni bernilai tinggi dan mendatangkan rupiah.

Tak berbekal pendidikan khusus untuk mengolah kulit kambing menjadi produk pajangan pemanis ruangan tersebut. Kerajinan wayang kulit yang sekarang ini ditekuni bersama suaminya, Kijan Martono, 48, menjadi penopang ekonomi keluarga.
Untuk menghasilkan satu wayang kulit, dia membutuhkan waktu kurang lebih sepekan. Sebelum mendesain, Mani harus memastikan kulit kambing tersebut dalam keadaan kering. Sehingga, pada proses pembersihan, kulit kambing itu harus bersih dari lemak yang menempel sehingga memudahkan untuk membuat pola. “Proses pembersihan kulit memakan waktu karena tidak mudah untuk memisahkan lemak yang menempel di kulit,” papar dia sembari mengampelas permukaan kulit.
Pengeringan kulit kambing dilakukan memanfaatkan sinar matahari. Karena proses pengeringan tergolong konvensional, ketika musim penghujan tiba, dirinya membutuhkan waktu lebih lama. “Biasanya dalam waktu dua hari, kulit kambing tersebut dapat segera dibentuk pola. Tapi jika tiba musim hujan, kami kesulitan mengeringkan bahan,” paparnya.
Kewalahan
Desain wayang pada produk pajangan tersebut disesuaikan dengan permintaan pelanggan. Dia mengatakan, sejumlah pelanggan berasal dari luar kota seperti Pacitan, Purwodadi, Blora dan Trenggalek. Kendati dalam sebulan hanya menghasilkan belasan produk, dia tidak mengalami kesulitan dalam memasarkan barang seni itu. Bahkan Mani mengaku kewalahan melayani pesanan dari Pacitan. “Karena tenaga kerjanya terbatas, produk yang dihasilkan tidak mampu memenuhi pesanan,” ungkapnya yang mengaku untuk memahat pola membutuhkan waktu dua hari.
Hasil kerajinan tangan tersebut tidak banyak dikembangkan oleh warga Desa Gedong lainnya. Menurut Kepala Desa Gedong, Suyatno, mayoritas penduduk merupakan buruh tani, sementara beberapa di antaranya bekerja sebagai tukang batu dan kayu. Menurutnya, untuk menambah penghasilan, warga memanfaatkan bambu untuk dianyam menjadi berbagai produk di antaranya keranjang sampah. “Selain bertani warga memiliki penghasilan tambahan dari menganyam bambu,” jelasnya.

Dusun di Desa Gedong

l Pucung
l Sumber
l Semen
l Ploso
l Sasap
l Karang
l Wonosobo
l Jatinom
l Jengrik
l Gedong
l Dungsono
l Watupecah
l Wonorejo
l Gobek

0 komentar: