Siswi SMA diduga dicabuli, 2 warga ditahan


Slogohimo
Kasus dugaan pencabulan terhadap siswi SMA kembali terjadi di Wonogiri. Kali ini, terjadi di wilayah Purwantoro, Wonogiri. Korbannya berinisia D, siswi kelas II. Dari peristiwa itu, dua orang warga Slogohimo diduga ditahan pihak kepolisian.

Dari hasil penelusuran yang dilakukan, Rabu (13/1), berkembang informasi beragam. Ada yang menyebut pelarian anak gadis di bawah umur, pencabulan hingga aborsi. Beberapa warga dan tokoh masyarakat Slogohimo yang enggan disebutkan namanya mengatakan dua warga Slogohimo telah ditahan, akhir pekan lalu.
”Ceritanya, antara TR dengan korban D itu masih famili. D berpacaran dengan Ln yang satu desa dengan TR. Tapi akhir-akhir ini di antara TR dengan D terjadi perselisihan karena pacar TR direbut oleh D. Namun akhirnya TR dan D akur lagi, setelah D bercerita tengah hamil,” ujar warga Slogohimo yang minta namanya tidak disebutkan.
Salah satu tokoh masyarakat Slogohimo yang lain menambahkan kabar yang diperolehnya adalah kasus pelarian gadis di bawah umur. ”Pernah ada upaya untuk menyelesaikan secara kekeluargaan, namun kami sendiri tidak tahu ternyata ada laporan sehingga TR dan Ln dijemput petugas kepolisian dan hingga sekarang belum pulang.”
Kapolsek Slogohimo AKP Bambang Susilo mengatakan pernah menerima laporan pengaduan. ”Memang ada laporan, namun karena korbannya di bawah umur maka penanganannya di Polres. Polsek tidak memiliki kewenangan. Dua orang juga sudah dibawa di Polres,” ujarnya mewakili Kapolres Wonogiri AKBP Nanang Avianto.
Dia juga mengakui dua warga ditahan. Kapolres Wonogiri saat dihubungi, sedang Rakor di Semarang. Informasi yang diperoleh, dua warga itu adalah Ln, warga Koripan, Slogohimo dan TR, perempuan asal Bondalem, Slogohimo.
Saat mendatangi rumah orangtua Ln, diperoleh jawaban yang berbeda dari dua orang yang berada di rumah tersebut. Yang pertama menyatakan tuan rumah ada, tetapi yang kedua menyatakan tidak.
Seorang lelaki yang berada di rumah orangtua Ln pun tidak mau memberikan nomor telepon rumah saat diminta.
Keluarga korban yang didatangi enggan memberikan komentar panjang karena sudah diminta untuk tidak bercerita. Ayah D, Srn, membantah anaknya dikeluarkan dari sekolah dan hamil.

1 komentar:

tatik mengatakan...

Saya sebagai warga slogohimo sangad prihatin......ini akibat dr pergaulan yang tidak baik,mungkin pencabulan itu bisa terjadi karena memang pelakunya sering lihat video porno,harusnya dr perkembangan tehnologi dapat dimanfaatkan dengan baik.......Semoga anak2 muda disana bisa mengambil sisi positif dari hal ini,Pendidikan seks harus diberikan pada masyarakat supaya tahu akibat negatif dari seks bebas dan bs menjadi lbh bermoral lagi....