Knalpot bodong warnai pergantian tahun



Wonogiri
Perayaan tahun baru kemarin diwarnai pula aksi pengendara motor yang tidak memakai knalpot standar alias bodong. Dalam pengamatan, puluhan pengunjung Alun-alun yang didominasi oleh para anak muda mencopot knalpot motornya.


Mereka mulai beraksi sekitar pukul 21.00 WIB hingga 00.30 WIB dini hari.
Suara yang ditimbulkan dari knalpot tersebut sangat bising sehingga para pengunjung lainnya menutup telinga. Selain pencopotan knalpot, aksi membahayakan dengan memakai sepeda motor juga dipertontonkan. Salah satu pengunjung, Toni, 18, merasa terganggu oleh aksi ini. Pasalnya, suara yang ditimbulkan sangat bisik dan memekakkan telinga. ”Jadi tidak nyaman, apalagi mereka sering kebut-kebutan di jalan, kan mengganggu pengguna jalan yang lain,” katanya.

Selain polusi suara, kata Toni, juga menimbulkan polusi udara berupa asap yang keluar dari knalpot tersebut. ”Udaranya jadi tidak bersih,” tambahnya. Sejumlah polisi yang berpatroli bersiaga mengantisipasi kericuhan namun tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
Ribuan warga Wonogiri terlihat memadati Alun-alun depan kantor Pemkab tersebut menanti pergantian tahun ke 2010 sejak pukul 20.00 WIB. Saat detik-detik pergantian tahun, suara knalpot bodong mendominasi selain terompet dari pengunjung lainnya. Karena tidak ada panggung hiburan maka sebagian besar waktu menunggu mereka gunakan dengan menikmati jajanan di kawasan itu.
Salah satu pengunjung, Hardi, 21, warga Slogohimo, menuturkan perayaan Tahun Baru tanpa panggung hiburan terasa kurang ramai. Hal itu tidak terlalu berbeda dengan malam-malam biasa. ”Masih meriah sih, tapi masih kurang kalau tidak ada panggung musik,” tuturnya.

0 komentar: