Jatipurno : Berjalan 2 km untuk tumbuhkan cinta batik

Bagi orangtua, menunggui anak sekolah tidaklah membosankan. Apalagi ketika anak-anak itu bertingkah laku lucu. Seperti yang mereka lakukan saat mengikuti parade batik, Selasa (24/11).

Dengan mengenakan pakaian batik, anak-anak usia dini hingga SLTA dan guru-guru, berjalan kaki sejauh dua kilometer. Bocah TK itu terlihat imut-imut saat mengenakan pakaian batik. Namun ada juga anak-anak usia sekitar 3-4 tahun itu langsung duduk dan terlihat cemberut.
Kenapa? Ternyata sepatu bagian belakang tersenggol temannya sehingga terlepas. Akibatnya, barisan mulai berjalan, dia merasa terganggu. ”Yoo...sepatu saya lepas.”
Orangtua anak dan guru yang mendengar pun memperbaikinya dan mengajaknya berjalan lagi. Di hadapan Sekda Wonogiri H Suprapto dan Kepala Dinas Pendidikan Wonogiri, H Suparno, mereka memberikan hormat.


Batik Wonogiren
Parade batik yang diikuti ribuan siswa, guru dan masyarakat itu kali pertama digelar di Kecamatan Jatipurno sejak pengakuan UNESCO atas batik Indonesia.
Setelah parade, siswa dan guru mewakili sekolah berlomba di ajang fashion show, diikuti 27 SD, 15 TK, 11 PAUD, 4 SMK dan 1 SMP. Sebelumnya, Sekda dan tamu undangan disuguhi musik lesung dan tari-tarian.
Kepala Unit Pelaksana teknis (UPT) Disdik Jatipurno, Tariyo, mengatakan parade batik bertujuan untuk menanamkan rasa cinta karya anak negeri. “Juga memberi rasa bangga terhadap batik sebagai warisan leluhur. Kami berharap dengan parade batik, ada imbauan dari Pemkab agar ada seragam batik ciri khas Wonogiren mulai PAUD hingga SLTA.”
Camat Jatipurno Edy Tri H menambahkan parade batik diharapkan mampu memberdayakan masyarakat. Sedangkan Sekda H Suprapto mengakui batik Wonogiren belum mampu bersaing di pasar karena faktor kualitas dan harga.
“Ongkos produksi batik Wonogiren cukup tinggi karena masih diproduksi secara tradisional sehingga kalah dengan mesin. Namun demikian, bukan berarti harus minder atau loyo. Pemkab mudah-mudahan bisa memberikan dukungan modal, sehingga mampu mengangkat usaha ekonomi di masyarakat.”

1 komentar:

eko watch mengatakan...

thanks boss
meskipun tertatih-tatih namun kegiatan tersebut tetap kami laksanakan ,,,,,