2 Siswi SMK jadi korban pencabulan

2 Siswi SMK jadi korban pencabulan

Bulukerto
Dunia pendidikan di Wonogiri menangis. Kasus asusila yang melibatkan pelajar masih terus terjadi. Kali ini menimpa Kantil (nama samaran), 16, siswi sebuah SMK di Jatisrono.

Kabar serupa juga menimpa siswi SMK lain, Cempluk, (nama samaran), 16, di Bulukerto.
Informasi yang dihimpun, Sabtu (7/11), dua kejadian itu berlangsung dalam waktu berbeda. Kasus yang menimpa Cempluk terjadi di rumahnya, sehingga perbuatan asusila bisa digagalkan karena adik korban langsung berteriak dan tetangga berkumpul ke rumah korban.
Sedangkan peristiwa yang menimpa Kantil, diperkirakan terjadi sekitar 3 November. Korban diduga dicabuli lebih dari satu orang pemuda namun jumlahnya masih simpang siur. Ada yang menyebut enam orang, ada juga yang mengatakan tujuh orang.
Para pemuda itu yang diduga melakukan tindak pencabulan ada dua, yakni Smg, 23, warga Bulukerto dan Wdkt, 25, warga Bulukerto yang telah menikah dengan gadis Jatisrono. Mereka kini kabur menghindari penangkapan. Namun pihak kepolisian telah mengantongi identitas pelaku dan mengharap mereka menyerahkan diri.
Kapolres Wonogiri AKBP Nanang Avrianto melalui Kasatreskrim AKP Sugiyo dalam SMS-nya membenarkan adanya pencabulan tersebut.
Warga Bulukerto, Tomo, saat menghubungi Espos berharap polisi secepatnya bisa menangkap pelaku. Dia menduga pelaku sudah akrab dengan korban.
Informasi yang diperoleh Tomo, menyebutkan saat kejadian, korban dijemput oleh pelaku berinisial Wdkt. ”Saat itu kami mendengar jam sekolah belum usai. Namun karena di antara korban dan pelaku sudah kenal akhirnya diajak pulang ke rumah kosong di Gemawang, Nadi.”
Tomo menyatakan di dalam rumah itu sudah banyak pemuda. “Kabarnya, saat pelaku ingin menggagahi, korban meronta dan melawan sehingga bajunya robek. (Kasus itu-red) dilaporkan ke Polsek 5 November.”

0 komentar: