Ratusan orang masih tertimbun



PADANG PARIAMAN - Dalam evakuasi korban longsor akibat gempa di Nagari (Desa) Tandikat,Kecamatan Patamuan,Kabupaten Padang Pariaman,ditemukan sekitar 21 jenazah.

Diperkirakan 360 warga tertimbun tanah longsor di lokasi ini. Berdasarkan data tim evakuasi Brimob Polda Sumatera Selatan hingga pukul 16.00 WIB kemarin, dari 21 jenazah,6 di antaranya sudah dimakamkan oleh warga. Tiga jenazah yang lain masih berada di tenda karena belum bisa diidentifikasi dan tidak ada warga yang menyatakan jenazah itu adalah kerabat mereka. Hampir 80% persen rumah warga di ketiga dusun ini tertimbun tanah longsor di Jorong (Dusun) Cimanak, Kepala Koto, dan Lubuk Laweh, sesaat setalah gempa berkekuatan 7,6 SR.Ketiga jorong itu bagian dari Nagari (Desa) Tandikat, Kecamatan Patamuan.

Dusun Cimanak dihuni sekitar 80 kepala keluarga (KK), Dusun Lubuk Laweh sekitar 50 KK,dan Dusun Kepala Koto dihuni sekitar 20 KK. Minimnya korban yang berhasil dievakuasi karena terbatasnya alat berat. Sejak kemarin pagi baru ada satu backhoe yang sudah berada di lokasi. Namun backhoe itu baru berfungsi sejak sore karena sebelumnya rusak.Tim evakuasi pun harus menggunakan peralatan manual seperti cangkul dan parang untuk memotong kayu dan pohon kelapa yang menimpa permukiman warga.

Untungnya tiga operator mesin pemotong kayu bantuan PT Riau Andalan Pulp and Paper sudah mulai bekerja.Tim evakuasi dari Jepang juga sudah tiba sejak kemarin siang. Mereka juga membawa anjing pelacak yang berguna mencari titik lokasi jenazah yang tertimbun tanah. Sayangnya evakuasi ini tidak mendapat sambutan baik dari warga sekitar yang datang ke lokasi bencana. Ratusan warga yang datang ke lokasi sejak pagi tidak hanya mencari keluarga mereka. Kebanyakan malah hanya jadi penonton.Kemacetan menuju dusun Kepala Koto pun terjadi karena warga yang datang rata-rata menggunakan kendaraan.

Kerumunan warga ini sempat membuat beberapa anggota tim evakuasi kesal. Mereka meminta warga yang tidak terlibat membantu evakuasi agar lebih baik menjauh. Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat berkunjung ke Kota Pariaman sudah memperingatkan hal ini. Kepala Suboperasi Basarnas Pekanbaru Jasril,yang turut dalam proses evakuasi itu, mengatakan belum tahu sampai kapan evakuasi dilakukan.Dia menyatakan bahwa medan yang sulit dan tidak adanya alat berat mengakibatkan proses evakuasi juga sulit. Jalan raya terdekat dari lokasi longsor itu mencapai satu kilometer lebih dengan jalan berbukit.

Sisa bukit yang longsor tingginya 50 meter dari dasar tanah. Menanggapi kondisi ini, Kepala Sekretariat Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana Sumbar Ade Edward mengatakan, kemungkinan besar dua alat berat hari ini akan mulai beroperasi.Menurut Ade, lambatnya kedatangan alat berat disebabkan sejumlah hal, seperti kesulitan mendapatkan bahan bakar dan orang yang bisa mengoperasikan. "Untuk mendatangkan alat itu ke lokasi juga butuh waktu tempuh lama karena tidak semuanya dari Padang atau Padang Pariaman,"katanya.

okezone.com

0 komentar: