Indonesia Menangis (lagi)



"Mungkin alam mulai bosan...
melihat tingkah kita...
yang selalu salah dan bangga...
dengan dosa-dosa...

Atau alam mulai enggan..
bersahabat dengan kita...
mari kita bertanya pada rumput yang bergoyang.."

"Anugerah dan bencana adalah kehendaknya..
kita harus tabah menjalani...
hanya cambuk kecil..
agar kita sadar..
hanyalah Dia diatas segalanya..
hanyalah Dia diatas segalanya..."

( Ebiet G Ade )

MENANGIS LAGI NDONESIAKU.

Sungguh miris mendengar, melihat dan merasakan rentetan kejadian dan peristiwa sedih di Indonesia dalam beberapa tahuh terakhir ini. Begitu bertubi-tubi bencana alam yang menghujam dada Ibu Pertiwi, yang membuat luka derita dan kematian bagi putra bangsa. Mulai dari tsunami Aceh, gempa Jogja, gempa Tasik, dan sekarang gempa Padang.

Bertambah dengan ancaman terorisme yang masih menghantui di pikiran kita, Bom Bali 1, Bom Bali 2, Bom Jakarta, Bom Poso, Bom Manado. Kerusuhan Poso, kerusuhan Sampit, dan Gerakan Papua Merdeka yang hingga detik dimana tulisan ini dibuat masih menjadi beban bagi Ibu Pertiwi dan Anak bangsa.

Beberapa waktu yang lalu, Gubernur Jawa Barat menyerukan kepada seluruh anak bangsa untuk mengadakan "Tobat Nasional". Satu seruan yang sangat menggelitik hati saya. Memang jika kita kaji lebih dalam, di Indonesia yang begitu majemuk adat istiadat, agama, kepercayaan dan keyakinan, sangat mudah dipecah belah dan adu domba oleh pihak-pihak yang sangat ingin adanya kekacauan di Negeri kita ini.

Jika memang Indonesia ini mesti ber "tobat", marila kita bertobat, demi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Sudah saatnya kita mengakui semua kesalahan kita kepada Tuhan, kepada alam, yang selama ini sudah tidak kita pedulikan lagi.

Marilah kita mulai untuk menghargai keyakinan orang lain, tanpa harus mengorbankan keyakinan kita. Marilah kita memulai untuk tidak merasa mempunyai agama yang paling benar. Sungguh selama ini kita melihat persaingan antar agama yang kian memanas. Karena setiap keyakinan mempunyai dasar kenapa mereka percaya kepada apa yang mereka yakini. Dan itu hak mereka, kita tidak boleh mengganggunya.

Teguran dari Tuhan yang datang kepada bangsa ini harusnya menjadi pelajaran bagi kita. Kita tahu, bahwa Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara yang mempunyai tingkat vulkanik dan tektonik paling tinggi di dunia ini. Itu adalah takdir yang musti kita terima, dan yang bisa merubah takdir hanyalah Tuhan. Maka sudah sepantasnya kita meminta kepada Tuhan untuk menjauhkan segala bencana dari Indonesia tercinta ini.

Saatnya kita bersatu padu dalam doa, saatnya kita bersatu padu dalam kebaikan. Hentikan rasa bahwa kita, bahwa keyakinan kita paling benar. Demi Indonesia Raya ini.

Merdeka...!!!



0 komentar: