Pedagang didata menjelang perpindahan Terminal

Wonogiri
Pengerjaan terminal baru tipe A Wonogiri di Krisak, Singodutan, Selogiri baru dimulai.

Namun Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) sejak awal telah melakukan pendataan pedagang dan memetakan atau mapping rute angkutan kota (Angkuta) dan maupun angkutan desa (Angkudes).
Pendataan dan mapping dilakukan agar saat terminal selesai, tidak muncul permasalahan. Selain itu, sepanjang jalan keluar terminal pun akan disterilkan dari lokasi pemberhentian kendaraan atau ngetem.
Penegasan itu disampaikan Kepala Dishubkominfo Ige Budiyanto saat ditemui Espos di kantornya, Jumat (16/10).

“Pendataan pemilik kios di Terminal Giri Adipura maupun Terminal Krisak sudah dilakukan. Database sudah ada dan tinggal pencocokan. Para pedagang itu akan mendapat prioritas menempati kios baru di terminal baru. Para pedagang juga memiliki tanggung jawab kebersihan lingkungan. Tidak diperkenankan membuang air atau sampah di pelataran terminal karena di belakang kios sudah dibangun kanal pembuangan limbah,” ujar Ige didampingi pegawai Tata Usaha Terminal Giri Adipura, Wonogiri, Agus Hasto ”Glempo”.
Lebih lanjut mantan Kepala BPKD Wonogiri ini menjelaskan pendataan dan mapping rute menjadi fokus utama. Pemilik kios saat ini tercatat 73 orang, terdiri atas pemilik kios di Terminal Giri Adipura sebanyak 53 orang dan di Terminal Krisak 20 orang. “Di terminal baru nanti tidak ada penjual di selasar, semua menempati kios.”
Mengenai rute kendaraan, Ige mengatakan “Sebenarnya untuk rute Angkuta sudah ada. Saat ini, petugas mendata lagi dan semua Angkuta akan dipasangi stiker rute, agar perjalanan Angkuta tidak menumpuk di satu jalur seperti sekarang ini. Rute itu juga menjadi persyaratan untuk mengurus kir. Jika tidak dilampirkan, tidak akan dilayani. Selain itu, dengan adanya stiker rute, pemilik atau kru Angkuta bisa saling mengawasi.”
Lebih lanjut Ige menjelaskan pemetaan juga dilakukan untuk kelas jalan, baik jalan nasional, provinsi, kabupaten atau kampung/desa. ”Jika rute Angkuta atau Angkudes sudah tertata dan jelas, namun ternyata kelas jalan tidak sesuai dengan jenis kendaraan yang melewati maka akan menjadi persoalan baru. Untuk itu, kelas jalan dan rute akan disesuaikan.”


0 komentar: