Disoal, sister city dengan Wuming tak ada kabar

Wonogiri
Anggota Dewan mempertanyakan perkembangan proyek sister city (kota kembar) antara Pemkab Wonogiri dengan Wuming, Provinsi Guangxi, China. Dalam kerja sama itu, rencana pembangunan kawasan industri dilakukan secara bertahap selama tiga tahun.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Espos, jalinan kerja sama itu terhitung mulai 2008 hingga 2011. Proyeksi investasi China difokuskan di beberapa bidang di antaranya industri, pertanian dan pariwisata. Total dana investasi untuk pembangunan kawasan industri tersebut telah disetujui Menteri Perdagangan China senilai Rp 51 triliun.

Proyek pembangunan di Kota Gaplek di akhir masa kepemimpinan Bupati Begug Poernomosidi dinilai masih menyisakan pekerjaan rumah, di antaranya masalah kerja sama sister city. Menurut anggota Dewan, Sriyono, kerja sama antara Wuming-Wonogiri dipertanyakan sampai mana kerja sama itu. Padahal antusiasme masyarakat Wonogiri menyambut kerja sama itu dinilai tinggi.
”Semua membicarakannya tapi sekarang ini menjadi cibiran, ini merupakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan,” jelas dia ketika menyampaikan pandangan Fraksi PDIP dalam rapat paripurna mengenai pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2008 di gedung DPRD, Jumat (16/10).

Masih berlanjut
Sementara itu, menurut Kepala Bagian Kerja Sama Wonogiri, Teguh Setiyono, proyek tersebut masih berlanjut mengingat antara kedua belah pihak telah terjalin memorandum of understanding (MoU) alias nota kesepahaman. Pada rapat interdep (antardepartemen), belum dipastikan kapan kedatangan tim China untuk mengunjungi lahan yang akan dijadikan kawasan industri itu.
Tidak hanya kawasan industri, sambung dia, kerja sama di bidang pertanian seperti mengoptimalkan potensi ketela pohon menjadi nota kesepahaman antara kedua belah pihak. “Perlu diingat bahwa kerja sama antara dua negara jauh lebih rumit dan kami berupaya menjalin kerja sama melalui prosedur,” jelas dia.


0 komentar: