Festival Musik Etnik Internasional Digelar di Solo

Festival Musik Etnik Internasional Digelar di Solo
Reporter : Wijayadi

SOLO--MI: Festival musik etnik internasional berbiaya Rp1,6 miliar kembali akan digelar di Kota Solo, Jawa Tengah.

"Ini merupakan gelar kedua setelah sukses penyelenggaraan pada November 2007 silam di kawasan cagar budaya Beteng Vestenberg. Solo International Ethnic Music (SIEM)''2008 ini akan diselenggaran di situs budaya Pura Mangkunegara, selama lima hari sejak 17- 21 Agustus ," kata Ketua Penyelenggara SIEM''2008 Bambang Sutejo dalam jumpa pers di Hotel Lor In, Sabtu (7/6).


Seluruh peserta yang akan meramaikan SIEM''2008 merupakan rekomendasi dari Prof Dr Rahayu Supanggah yang merupakan musisi perkusi internasional dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta dan Gilang Ramadhan.

Kalangan pemusik etnik yang dinyatakan layak untuk ditampilkan di halaman Pamedan Pura Mangkunegaran nanti datang dari Bulgaria, Jepang, Selandia Baru, Sinegal dan India. Sedangkan dari dalam negeri akan hadir pemusik etnik dari Selayar, Minang, Papua, Kalimantan Timur, Bali, Flores, Banyuwangi, Bandung, Cirebon, Yogyakarta, Surabaya, dan tuan rumah Kota Solo.

Selain itu sejumlah pemusik seperti Ebiet G Ade, Letto, Balawan, dan Syaharani akan ikut memeriahkan pergelaran seni musik etnik yang sejak SIEM 2007 mulai disukai oleh masyarakat Kota Solo.

Selain mengadakan pertunjukkan musik di atas panggung, SIEM 2008 juga akan diisi dengan workshop dan eksplorasi dengan delegasi lain.

Dari interaksi itu, Gilang Ramadan berharap akan memunculkan karya kreatif, sekaligus memperluas jaringan atau relasi musisi etnik dalam skala internasional.

"Musisi etnik Indonesia pun selama ini sangat dikagumi di dunia internasional. Siapa yang akan meragukan kepiawaian Rahayu Supanggah dalam jagad perkusi internasional. Saya inginkan nanti musisi etnik dalam negeri bisa mendapatkan porsi yang memadai dalam pemberitaan," ungkap penabuh dram yang sangat piawai ini

0 komentar: