MENJAMURNYA PARTAI POLITIK,KEMAJUAN BERPOLITIK ATAU PEMBODOHAN

Begitu banyak partai yang muncul,mulai yang mengaku agamis,demokratis,bahkan ada yang membawa platform terbaru seperti Gerindra dan Hanura.

Yang saya pikirkan disini adalah benarkah mereka-mereka itu benar-benar ingin mencerdaskan cara pandang berpolitik masyarakat awam atau justru mereka ingin membodohi dan semakin menjerumuskan kita kepada kebutaan berpolitik.
Karena dimasyarakat kalangan paling bawah,seperti halnya lingkungan saya,mereka menganggap bahwa pemilu kali ini sangat-sangat tidak penting.Yang mengkhawatirkan adalah betapa mereka tidak menyadari bahwa satu suara dari mereka menentukan segalanya.Atau justru ada indikasi bahwa masyarakat menganggap kepemimpinan yang ada sekarang ini memang masih popular dan dianggap belum ada yang mampu menyamai atau bahkan melebihi kepemiminan sekarang (SBY).

Itu tadi adalah sebagian dari pikiran-pikiran masyarakat yang saya terima dan saya dengarkan disetiap obrolan diwarung-warung dan kedai-kedai kopi.Yang masyarakat inginkan adalah kepemimpinan seperti layaknya sekarang tapi dengan kebijaksanaan sembako yang lebih popular.

Memang tidak dipungkiri,bahwa pemerintahaan SBY ini berhasil dalam ekonomi secara makro,tapi masih gagal di area ekonomi mikro dan kelas bawah.Sedangkan dalam segi hukum jikalau saya nilai antara angka 1 s/d 10, maka SBY dan segenap keputusan,perangkat dan sepak terjangnya maka nilai 8,5 adalah nilai yang pantas.

Sedangkan dengan hal begitu banyaknya partai politik yang muncul,APA SIH YANG MEREKA CARI?? Benarkah mereka benar-benar berjuang demi masyarakat? Ataukah mereka ingin berjuang demi partainya? Klan-nya? Mari kita cari jawabannya…..

Salah satu partai yang sudah ‘tua’ yang sekarang menjadi partai oposisi yang benar-benar menjadi partai yang anti pemerintah. Dimata mereka pemerintahan sekarang ini sangatlah buruk. Padahal dikaca masyarakat pemerintahan saat ini sangatlah jauh berhasil dibandingkan dengan pemerintahan mereka di satu periode sebelumnya. Sungguh satu cara yang sangatlah tidak cerdas dengan menjelek-jelekan partai yang lain di depan kader dan masyarakat yang awam bahasa politik. Salah satu janji mereka adalah kontrak politik,yang isinya kurang lebih ‘silakan tuntut jika kami tidak memenuhi janji dan kontrak politik kami’. Yang jadi pertanyaan kami adalah : Lembaga hukum mana yang bisa menuntut pemerintah jika mereka ingkar janji?’ paling juga hanya mahasiswa yang menggelar demonstrasi.

Partai-partai baru sekarang ini sibuk dengan perselingkuhan politik mereka yang kalau kita nilai dengan hati nurani maka terlihat sangatlah hina dan menjijikan. Mereka berlomba-lomba mendekati partai yang sudah mempunyai jumlah suara untuk memuluskan jalan mereka mencapai kekuasaan, bukan menyejahterakan masyarakat..!!!

Partai-partai yang haus kekuasaan tercermin dari cara mereka berpolitik,seperti halnya sekarang sudah terlihat,partai mana yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kekuasaan dengan perselingkuhan politik dan partai mana yang mengandalkan kinerja yang ditunjukkan kepada masyarakat untuk dinilai masyarakat dan menyerahkan kepada ‘voice of god’ untuk menilai,memilih, dan menentukan pilihan tanpa perselingkuhan politik yang menjijikkan!!!

Perselingkuhan politik merupakan jalan bagi mereka yang haus akan kekuasaan bukan yang ingin memenangkan pemilu demi rakyat..Caleg-caleg sekarang bukanlah hamba rakyat tetapi mereka sudah menjadi seorang budak partai.Mereka menang demi golongannya,demi partainya,bukan demi ‘voice of god’ yang mereka gembar-gemborkan sewaktu kampanye.



Memang bebasnya berpolitik adalah ciri khas dari suburnya kehidupan demokrasi, tetapi bukankah semakin banyak partai,semakin kecil suara tiap-tiap partai.Di banding dengan Malaysia, ekonomi kita memang tertinggal 30 tahun tapi dibidang demokrasi Indonesia lebih maju 10 tahun.

Jadi,alangkah baiknya jika partai politik mulai berpolitik dengan santun,jadilah hamba masyarakat,jangan menjadi budak partai.

JADILAH SEORANG NEGARAWAN JANGAN MENJADI POLITIKUS.
MAJU INDONESIA.

0 komentar: