AIR...AIR...AIR...

Wonogiri hijau dikala musim hujan dan kadang banjir.Seperti kejadian pada perayaan tahun baru tahun lalu,banjir bandang melanda kabupaten Wonogiri dan meluluh lantakan sebagian besar desa-desa di sepanjang bengawan solo.Sangat kontras dengan keadaan sekarang ini dimana sebagian besar kecamatan di kabupaten Wonogiri dilanda kekeringan.Ini adalah foto-foto yang sangat kontras dengan keadaan Wonogiri disaat ini.
Foto-foto ini diambil dari DUSUN JLEGONG KECAMATAN NGADIROJO


INI ADALAH JUMOX WATER FALL



INI ADALAH MATA AIR DI GUNUNG KELIR




Tapi sekarang keadaan berubah 180 derajat seperti berita yang saya kutip dari SOLOPOS ini.


Seiring dengan meningkatnya pemudik, harga air di kawasan selatan pun mulai merangkak naik. Kendati begitu, pihak kecamatan memastikan pasokan air selama Lebaran mencukupi.
”Saat ini, harga air di sejumlah daerah memang mulai naik, meski belum terlalu signifikan. Hal ini lantaran banyaknya pemudik yang datang ke Pracimantoro,” terang Camat Pracimantoro, Slameto Sudibyo, saat dihubungi Espos, Senin (29/9).
Ditambahkan dia, sebelumnya harga air di Pracimantoro sekitar Rp 70.000 untuk kawasan terdekat dan Rp 120.000 untuk wilayah yang jauh dari pusat kecamatan. Kini, dua hari menjelang Lebaran, harga air mulai mengalami peningkatan masing-masing Rp 5.000 per tangki.
”Setahu saya, hal itu belum terlalu memberatkan masyarakat, apalagi, saat ini sudah ada sumber air Seropan yang bisa dimanfaatkan oleh warga. Jadi warga di sejumlah desa tak terlalu tergantung pada air tangki lagi,” kata Slameto.
Sementara itu, Camat Giritontro, Sariman, memastikan pasokan air bagi masyarakat, selama Lebaran akan tercukupi. ”Kami baru saja mendapat bantuan air dari warga Kecamatan Ngadirojo, jumlah totalnya 57 tangki. Saat ini, sebagian sudah disalurkan ke desa-desa yang membutuhkan.”

Disalurkan
Selain bantuan dari masyarakat Nagdirojo, sebut Sariman, jatah bantuan air bersih dari Pemkab Wonogiri juga belum seluruhnya disalurkan. Kecamatan Giritontro mendapat jatah bantuan 140 tangki, hingga saat ini baru sekitar 60 tangki yang disalurkan ke masyarakat.
Satu-satunya kendala yang dihadapi oleh Kecamatan Giritontro adalah minimnya sarana pengangkut air. Kecamatan hanya memiliki satu mobil tangki.

Kapan kita sadar?
Kapan kita berubah untuk menjadi lebih baik?



SALAM WARAS...

0 komentar: