RSUD disidak, servis belum memuaskan


Wonogiri
Upaya pihak RSUD dr Soediran Mangun Sumarso Wonogiri untuk meningkatkan pelayanan (servis) dan manajemen ternyata belum membuahkan hasil yang maksimal.

Hasil inspeksi mendadak (Sidak) yang dilakukan Komisi IV DPRD setempat, Senin (18/1), mengungkapkan masih adanya keluhan soal pelayanan dan sarana-prasarana di RS tersebut.


Sementara pengelola RSUD menyatakan upaya peningkatan pelayanan dengan mengubah pola pikir (mindset) dari melayani dengan senyum menjadi melayani dengan hati, saat ini memang masih dalam proses. Namun, hal itu akan terus dilakukan sampai pasien maupun masyarakat umum puas dengan pelayanan tersebut.
Ketua Komisi IV DPRD Wonogiri, Zainudin, ditemui seusai Sidak, kemarin, mengungkapkan Sidak tersebut dilakukan selain untuk melaksanakan fungsi pengawasan juga untuk membuktikan keluh kesah dari kalangan masyarakat terkait manajemen dan pelayanan di rumah sakit tersebut. Sebagaimana diketahui, masyarakat mengeluhkan pelayanan di RSUD yang kurang ramah, lamban, sering terjadi dikotomi pelayanan antara pasien kelas III dan pasien kelas I dan sebagainya.
”Dalam Sidak ini kami menggunakan metodologi seperti survei. Seluruh anggota komisi disebar ke berbagai penjuru RSUD untuk menanyai pasien dan penunggu pasien. Ada sekitar 10 pertanyaan terkait pendapat mereka tentang pelayanan dan manajemen RSUD,” jelas Zainudin.

Kurang memuaskan
Hasilnya, kata Zainudin, secara umum memang masih ditemukan beberapa jenis pelayanan yang kurang memuaskan. Misalnya, perawat yang tidak melayani dengan senyum, masih adanya dikotomi atau pembedaan perlakuan antara pasien kelas III dengan pasien kelas I, serta adanya sarana dan prasarana yang kurang layak, seperti wastafel yang tidak berfungsi dan sebagainya.
Lebih lanjut, Zainudin mengatakan pihaknya meminta manajemen RSUD untuk memberikan pemaparan kepada Komisi IV tentang manajemen dan pelayanan, upaya apa yang sudah dilakukan untuk meningkatkannya dan sampai kapan hal itu akan berlangsung. ”Kami juga akan mendukung upaya perbaikan-perbaikan yang dilakukan pihak RSUD,” ujar Zainudin.
Terpisah, Direktur RSUD, dr Setyarini, mengatakan pihaknya sudah berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan agar lebih ramah sehingga memberi kenyamanan dan kepuasan kepada pasien. ”Tapi semua itu kan masih dalam proses. Mengubah mindset itu tidak bisa dilakukan semudah membalik telapak tangan. Tapi kami akan berusaha terus demi kepentingan masyarakat,” jelas Setyarini.
Mengenai sarana dan prasarana yang dinilai tidak layak, Setyarini mengatakan pihaknya tengah mengupayakan melalui dana yang dialokasikan di APBD 2010. Begitu APBD disahkan, dalam waktu tidak lama, perbaikan-perbaikan akan mulai dikerjakan. (solopos)

1 komentar:

love mengatakan...

pak polisi tolong dong!!
mohon ditindak tegas remaja2 yang sering chek-in di penginapan/hotel dekat waduk.