Kenaikan gaji belum dimasukkan RAPBD Wonogiri terancam defisit Rp 26 miliar

Wonogiri
Rancangan APBD 2010 Wonogiri terancam mengalami defisit murni lebih dari Rp 26 miliar menyusul adanya kemungkinan belum dimasukkannya kenaikan gaji PNS sebesar 5% pada 2010 dalam KUA PPAS.

Bupati Wonogiri, H Begug Poernomosidi, dalam nota pengantar atas kebijakan umum anggaran (KUA) dan prioritas plafon anggaran sementara (PPAS) APBD 2010 yang dibacakan Wakil Bupati, Y Sumarmo, dalam rapat paripurna di Gedung Dewan, Senin (23/11), mengungkapkan dalam perkembangan realitas tahun 2010, terdapat pergeseran yang dapat diindikasikan penurunan kemampuan keuangan daerah. Karenanya, pagu indikatif KUA PPAS diarahkan pada hal-hal yang sifatnya superprioritas. Pertama untuk belanja pegawai, kedua untuk beban pendampingan (sharing) dana alokasi khusus dan bantuan provinsi. Ketiga, belanja program setiap SKPD dan keempat, belanja langsung dan belanja tidak langsung non-gaji.
“Dengan memperhitungkan pendapatan, belanja, dan pembiayaan, KUA PPAS APBD 2010 Kabupaten Wonogiri mengalami surplus sebesar Rp 2.628.540.300,” ungkap Soemarmo, mengutip nota pengantar tersebut.

Proyek berkurang
Menanggapi hal tersebut, salah satu anggota Badan Anggaran DPRD Wonogiri, Ngadiyono, mengatakan ada dua hal yang perlu dicermati. Pertama, perihal penurunan belanja langsung dari semula Rp 290 miliar menjadi hanya Rp 158 miliar atau turun 45%. Hal ini mengisyaratkan anggaran-anggaran yang bisa dinikmati secara langsung oleh masyarakat menjadi sangat berkurang.
Kedua adalah mengenai belanja tidak langsung, ternyata hanya naik Rp 2 miliar. Ini berarti antisipasi kenaikan gaji pegawai sebesar 5% pada 2010 mendatang belum dimasukkan.
“Kenaikan gaji 5% itu kalau dihitung nilainya mencapai Rp 29 miliar. Dengan perhitungan surplus sekitar Rp 2,6 miliar, maka RAPBD 2010 akan mengalami defisit murni sebesar Rp 26 miliar lebih. Inilah yang harus dikritisi kembali dan dicari pemecahannya,” jelas Ngadiyono kepada Espos, kemarin.
Sekretaris Daerah Wonogiri, Suprapto, saat dimintai tanggapannya mengenai hal itu mengaku belum tahu apakah antisipasi kenaikan gaji pegawai pada 2010 mendatang sudah dimasukkan dalam penghitungan KUA PPAS atau belum. “Ya mudah-mudahan saja sudah. Kalau belum, ya berarti harus segera dicari pemecahannya.”

0 komentar: