Jalur alternatif ke Kecamatan Sidoharjo rusak parah

Masyarakat dan pengguna jalan alternatif dari Dusun Kedunggupit, Desa Kedunggupit menuju Kota Kecamatan Sidoharjo mengeluhkan kerusakan di ruas jalan tersebut.
Jalur itu, hingga kini, membantu mengurangi kepadatan lalu lintas karena motor dan kendaraan bertonase kecil kurang dari 10 ton akan memilih jalur tersebut karena cukup efektif dan lebih cepat.

Jika melewati jalur tersebut, jarak tempuh ke Sidoharjo lebih pendek sekitar 2,5 km.
Keluhan itu disampaikan Wiwik, pengguna jalan dan Wardi, warga Sidoharjo.
Wiwik mengaku sekitar 10 tahun melintas di jalur tersebut. “Jalur alternatif di Kedunggupit lebih nyantai. Tidak bising dan padat, udaranya juga cukup segar karena masih banyak pepohonan dan melewati areal persawahan. Saya cukup terbantu karena lebih efektif dan tidak terlambat masuk kerja,” ujar pegawai swasta tersebut.
Sedangkan Wardi, warga Kedunggupit, mengatakan karena ramai, beberapa ruas jalan di jalur alternatif itu dibuat polisi tidur agar kendaraan tidak melaju kencang. ”Karena banyak anak-anak, maka warga secara spontan membuat semacam polisi tidur, untuk memperlambat laju kendaraan.”
Berdasar pemantauan, tidak kurang delapan polisi tidur dibuat oleh masyarakat.

Minta diperbaiki
Terpisah, Camat Sidoharjo Supardi saat ditanya, mengatakan sudah dua kali mengajukan perbaikan jalan namun belum direalisasikan. “Kami selaku penguasa wilayah sangat senang jika ruas jalan alternatif itu mulus. Namun semua itu tergantung dari dinas terkait. Kami sudah dua kali mengajukan.”
Menurut dia, tahun lalu, ada penambalan lubang-lubang jalan, tetapi sudah rusak lagi. Mantan Sekcam Manyaran dan Wonogiri ini mengaku tidak tahu kenapa aspal jalan mudah mengelupas.
Kepala DPU Wonogiri Sudaryanto melalui Kabid Bina Marga, Hastoni, mengatakan jalur alternatif atau jalan tembus di Desa Kedunggupit, Sidoharjo bukan menjadi jalan kelas kabupaten tetapi jalan desa. ”Namun, melihat lalu lintas di jalur tersebut cukup banyak, kami pun memprogramkan di APBD melalui program pemeliharaan.”
Hastoni mengatakan pos anggaran pada program pemeliharaan tidak mampu mengakomodasi semua kebutuhan, karena di Wonogiri cukup banyak jalan yang harus diperbaiki. “Saat ini, kami sudah lelang aspal dan tahun ini sudah masuk perencanaan untuk dilakukan perbaikan. Pemeliharaan akan dilakukan dengan cara menambal lubang-lubang itu dan kami mengalokasikan 10-15 drum aspal untuk perbaikan jalur alternatif itu

1 komentar:

Unknown mengatakan...

OPEN MY SITE,
JULIUZDYAN.BLOGSPOT.COM

THANK YOU